Teknologi.info – Telkomsel sejak tahun 2008 telah membuat program untuk memeratakan akses layanan telekomunikasi bagi masyarakat Indonesia dengan membangun BTS (Base Transceiver Station). Program ini dinamakan Proyek Menembus Daerah Pedesaan, Industri Terpencil, serta Bahari disebut juga Proyek Merah Putih.
Baru ini Telkomsel berencana akan membangun lagi 40 BTS baru di wilayah Indonesia tahun ini. Lokasinya di Sumatera sebanyak 4 BBTS, Nusa Tenggara Barat (NTB) 5 BTS, Nusa Tenggara Timur (NTT) 12 BTS, Sulawesi 3 BTS, Maluku 6 BTS, dan Papua 10 BTS. Dengan adanya BTS baru itu diharapkan mampu memenuhi kebutuhan komunikasi masyarakat di daerah tersebut yang sebelumnya mengalami kesulitan dalam layanan komunikasi.
Terhitung sebanyak 116.000 BTS telah melayani lebih dari 95 persen wilayah populasi masyarakat Indonesia. Ada 400 BTS yang merupakan bagian dari proyek Merah Putih. Termasuk juga menambahkan BTS di 13 Kapal Pelni untuk melayani komunikasi di laut. Telkomsel juga melakukan uji coba implementasi solusi jaringan serupa di Kapal Inerie II milik PT ASDP rute Kupang-Rote-Larantuka.
Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah dikutip dari Selular.id menjelaskan bahwa, “Sejak awal beroperasi Telkomsel memiliki visi untuk menyatukan Indonesia dengan layanan telekomunikasi agar masyarakat Indonesia bisa saling terhubung kapan pun dan dimana pun.”
Ririek menambahkan, “Kami mendengarkan dan memperhatikan bahwa kebutuhan masyarakat di berbagai wilayah untuk saling berkomunikasi menggunakan layanan telekomunikasi semakin tinggi. Untuk itu, melalui proyek Merah Putih, kami berupaya melayani dan memberikan solusi agar masyarakat di wilayah-wilayah yang berlum terjangkau layanan telekomunikasi bisa menikmati layanan telekomunikasi dengan standar kualitas yang sama dengan wilayah lainnya di seluruh Indonesia.”
Dalam proyek Merah Putih terdapat teknologi seluler hasil buatan anak Indonesia. Yaitu VSAT-IP (Very Small Aperture Terminal-Internet Protocol) yaitu teknologi antena berbasis satelit ditambah teknologi power supply dengan menggunakan solar panel system. Teknologi berkonsep remote solution system ini diklaim yang pertama di Indonesia dan dunia.
Teknologi tersebut dianggap sebagai solusi layanan komunikasi dan informasi yang cocok diterapkan untuk daerah terpencil dengan infrastruktur yang sangat terbatas dan kondisi geografis yang ekstrim seperti pedesaan dan wilayah terluar Indonesia.
Selama perjalanan proyek ini banyak BTS yang di-upgrade menjadi BTS regular hingga menjadi BTS 3G untuk menyediakan kapasitas dan kualitas jaringan yang lebih baik.