Teknologi.info – Facebook akan mengirimkan pemberitahuan atau notifikasi langsung kepada pengguna yang menyukai, berbagi, atau mengomentari postingan COVID19 yang melanggar persyaratan ketentuan Facebook.
Fitur baru ini berfungsi seperti ini:
Jika ada pengguna berinteraksi dengan postingan yang kemudian dihapus oleh sistem Facebook, Facebook akan mengirimkan pemberitahuan kepada pengguna dan memberi tahu mereka bahwa postingan tersebut telah dihapus. Jika pengguna mengklik notifikasi, mereka akan diarahkan ke laman dengan screenshot dari postingan tersebut dan penjelasan singkat mengapa postingan tersebut dihapus. Halaman itu juga akan menampilkan link ke sumber dan saran action untuk edukasi terhadap COVID-19, misalnya seperti berhenti mengikuti grup yang mempostingnya.
Ini merupakan perluasan dari upaya Facebook sebelumnya untuk memerangi kesalahan informasi. Sebelumnya, Facebook menampilkan informasi di beranda masing-masing akun yang isinya kurang lebih untuk “mendesak” pengguna yang telah memberikan reaksi (like, komen atau share) dengan konten yang telah dihapus, untuk “Bantu Teman dan Keluarga Menghindari Informasi Palsu Tentang Covid-19”.
Akan tetapi, pengguna sering bingung dengan apa yang dimaksud informasi di feed mereka itu. Harapannya adalah bahwa pendekatan baru secara lebih langsung dengan mengirimkan pemberitahuan atau notifikasi akan lebih efektif dibanding “informasi” seperti gambar di atas terkait informasi yang salah.
Perubahan pendekatan Facebook hingga akhirnya memutuskan untuk memberikan notifikasi ke setiap akun yang pernah berinteraksi dengan postingan yang diduga keliru ini bisa dibilang terlambat karena baru hadir hampir setahun setelah pandemi terjadi. Meskipun teori konspirasi tentang vaksin COVID-19 telah menyebar selama berbulan-bulan, Facebook baru mulai menghapus kesalahan informasi vaksin COVID-19 pada bulan Desember 2020.
Jadi, diharapkan nantinya orang-orang akan dapat melihat lebih banyak fakta tentang COVID-19 di Pusat Informasi Virus Corona di Facebook, dan mengambil tindakan lain agar terhindar dari misinformasi tersebut di masa mendatang; misalnya seperti berhenti mengikuti Halaman atau Grup atau Orang yang membagikan konten menyesatkan tersebut.
Pelajari lebih lanjut tentang Covid19 di situs resmi milik Pemerintah Indonesia di covid19.go.id dan situs resmi WHO.