28.6 C
Banjarmasin
Jumat, April 26, 2024

Line Umumkan IPO di Bursa Saham New York dan Tokyo

Teknologi.info – Line Corporation sebagai perusahaan menaungi aplikasi pesan singkat dengan warna dominannya hijau yaitu Line mengumumkan secara resmi telah melantai di bursa saham. Line merilis harga dari penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) di dua bursa efek terkenal yaitu New York dan Tokyo.

IPO perdana dilakukan Line di New York Stock Exchange (NYSE) pada 14 Juli 2016 waktu setempat dengan nama yang didaftarkan LN. sebanyak 22 juta saham ditawaran di bursa Amerika Serikat dengan harga $ 32,84.

Sedangkan di Tokyo Stock Exchange (TSE) dilakukan pertama pada 15 Juli 2016 waktu setempat dengan nama terdaftar yaitu TSE : 3938. Harga yang ditetapkan per sahamnya adalah 3.300 Yen dan sebanyak 13 juta saham yang ditawarkan.

Saat IPO perdana di masing-masing bursa saham, Line mengalami lonjakan saham sebesar 30% dengan harga yang ditawarkan naik dari penawaran awal. Seperti dikutip dari Tech In Asia yang dibuka dengan harga $ 42 di NYSE dan 4.900 Yen di TSE per sahamnya. Dari hasil IPO tersebut Line mendapatkan valuasi sebesar $ 8,7 miliar sekitar Rp 113 triliun.

Menurut Renaissance Capital, Line merupakan perusahaan teknologi terbesar setelah Alibaba yang melakukan debut IPO akhir tahun 2014 yang mampu mengumpulkan uang lebih dari $ 1 miliar. sehingga sukses Line menjadi pertanda baik bagi perusahaan teknologi lain untuk melakukan IPO dan ikut menjadi kelompok billion-dollar tech berikutnya.

Menurut data dari Renaissance Capital, Line adalah perusahaan teknologi kelima yang melakukan IPO alias menjadi Go Public di tahun 2016, sebelumnya ada empat perusahaan lainnya yaitu Secure Works, Acacia Communications, China Online Education dan Twilio.

Pencapaian Line dalam IPO perdana yang sukses merupakan kado terbesar ulang tahun mereka yang ke-5 saat diluncurkan pada 23 Juni 2011. Aplikasi pesan singkat berbasis mobile ini telah digunakan oleh jutaan orang diseluruh dunia dengan basis di negara Asia seperti Jepang, Thailand, Taiwan dan Indonesia.

Naver adalah perusahaan internet dari Korea Selatan yang meluncurkan Line dan pemilik saham terbesarnya. Line populer di Jepang karena membantu korban gempa bumi berkomunikasi melalui aplikasi tersebut, sehingga menjadi negara terbesar penyumbang pengguna aplikasi ini.

Misi Line dengan aplikasinya adalah “Closing The Distance” yaitu dengan membawa orang lebih dekat satu sama lain serta berbagai informasi dan layanan. Fungsi utama aplikasi Line sebagai jembatan penghubung untuk sebuah dunia dimana sejumlah informasi dan layanan, baik online dan offline, terhubung dengan lancar, sehingga tugas sehari-hari akan selesai melalui Line.

Walaupun dikabarkan pertumbuhan pengguna Line melambat daripada aplikasi serupa, apakah strategi berikutnya Line setelah mendapatkan dana segar dari IPO? Line sebelumnya telah meluncurkan layanan logistik di Thailand dengan nama Line Man, layanan pembayaran yaitu Line Pay dan aplikasi selfie pengubah wajah yaitu Egg untuk menyaingi Snapchat

Mohammad Iqbal Al Ghifari
Mohammad Iqbal Al Ghifari
Suka tentang dunia Teknologi, terutama Startup bidang IT. Konten saya yang tulis seputar startup, aplikasi (baik mobile maupun desktop), hingga review.
Artikel Lainnya
Sudah Baca Ini?