Teknologi.info – Umumnya, ketika kita ditanya untuk memikirkan layanan musik streaming yang paling disukai, Spotify dan Apple Music mungkin adalah dua jawaban yang pertama terlintas dalam pikiran. Jika di Indonesia, mungkin juga akan ada yang menjawab Joox. Setelahnya bisa saja muncul nama lain seperti Amazon Prime Music, Deezer, dan atau Pandora.
Meskipun nama-nama di atas memiliki basis pelanggan yang cukup kuat, namun tidak satu pun dari mereka yang merupakan layanan musik streaming terbesar atau terpopuler – setidaknya saat tulisan ini kami rilis.
YouTube dengan 2 miliar pengguna aktif bulanannya mengalahkan semua brand di atas baik dalam hal jumlah maupun popularitas. Bagaimana bisa YouTube, layanan streaming video, mengungguli Spotify yang perkasa dalam hal musik?
Daftar Isi
Mengenal Spotify
Didirikan pada 2006 dan diluncurkan pada 2008, Spotify secara garis besar sudah sukses hampir di seluruh dunia. Enampuluh juta trek lagu, 4 miliar playlist, dan 1,9 juta podcast, Spotify adalah salah satu platform terbaik untuk musik dan konten audio lainnya.
Layanan musik streaming populer mulai meningkat pertumbuhannya pertama kali ketika diluncurkan di Inggris pada 2009 dan kemudian di Amerika Serikat pada tahun 2011. Spotify mencapai satu juta pelanggan pertama di seluruh Eropa pada Maret 2011. Jumlah itu berlipat ganda menjadi dua juta pada September di tahun yang sama. Pada Agustus 2012, basis pengguna total Spotify telah meningkat hingga 15 juta pengguna aktif, dengan sekitar 4 juta pelanggan berbayar/premium. Perusahaan dengan cepat menjangkau 20 juta pendengar global dan 5 juta pengguna berbayar pada Desember 2012.
Jumlah user Spotify terus bertambah dengan pesat. Pada Mei 2014, Spotify melaporkan bahwa pengguna mereka menyentuh total 40 juta, dengan paid user 10 juta. Kenaikan secara signifikan terus berlanjut di tahun berikutnya, dengan 75 juta pengguna total dengan 20 juta yang premium. Spotify mencapai total 100 juta dan 40 juta pelanggan berbayar pada pertengahan 2016.
Saat ini (2020), Spotify memiliki 320 juta pelanggan bulanan, dengan 144 juta di antaranya membayar salah satu paket premium Spotify. Layanan ini tersedia di 92 negara di seluruh dunia. Sebagai perbandingan, layanan musik khusus nomor dua di dunia yakni Apple Music, memiliki sekitar 72 juta pelanggan pada Juni 2020, lapor Statista.
Jutaan Spotify tidak bisa dibandingkan dengan miliaran YouTube
Jika jumlah Spotify mengesankan, jumlah YouTube sangaaaaaaaat mencengangkan! Bahkan, jika kita mau membuat perbandingan “Spotify vs YouTube“, ini akan sulit karena terpaut jauh perbedaannya.
Inilah yang perlu Anda ketahui. Jika Anda tidak menganggap lagu anak-anak sebagai “video musik”, maka 7 dari 10 video YouTube teratas sepanjang masa adalah video musik. Selanjutnya, 17 dari 20 teratas, 27 dari 30 teratas, dan 37 dari 40 teratas juga merupakan video musik.
Faktanya, hampir semua dari 100 video YouTube teratas sepanjang masa adalah video musik (dan bukan konten kucing lucu hihihi). Ini memberikan Anda gambaran yang sangat bagus tentang untuk apa orang menggunakan YouTube. Artis besar tidak lagi memulai debut lagu terbaru mereka di MTV. Tidak, mereka meng-upload-nya di YouTube. “Despacito” karya Luis Fonsi, misalnya, telah dilihat 7.095.138.407 kali (per 7 Desember 2020).
Ada banyak nama lain di 10 besar sepanjang masa yang mungkin Anda kenali. Di antaranya Bruno Mars, Ed Sheeran, Justin Bieber, Maroon 5, Psy, dan Wiz Khalifa.
YouTube memiliki keunggulan tersendiri dan menjadi yang teratas di internet seluruh dunia. Faktanya, YouTube adalah situs web peringkat kedua di Bumi. Youtube memiliki mesin pencari terbesar kedua di web dan menikmati lebih dari 30 juta pengguna aktif harian. Mereka menonton sekitar satu miliar video per hari. Selain itu, YouTube menyumbang 37% dari semua lalu lintas internet dan pengguna menonton hingga 40 menit melalui ponsel setiap hari.
Lebih penting lagi, YouTube disertakan secara native di sebagian besar ponsel Android yang dijual secara global. Untuk tahun 2020, IDC menargetkan ponsel Android mencapai 1,055 miliar. Spotify? Hanya ada sedikit merek ponsel pintar yang menyertakannya secara default. Hal ini memberi YouTube keunggulan besar dalam persaingan. Platform video Google ini juga tersedia dalam lebih dari 80 bahasa di lebih dari 100 negara.
Lain Cerita kalau kita membahas YouTube Music
Secara teknis, YouTube bukanlah layanan streaming musik. Produk utama situs web ini adalah video, meskipun, sebagian besar orang pasti menggunakan YouTube sebagai layanan musik. Benar, kan? Anda juga?
YouTube Music – layanan streaming musik yang berdiri sendiri dari YouTube – hadir lengkap dengan aplikasi terpisah dan basis penggunanya sendiri. Layanan ini pertama kali muncul pada November 2015. Awal tahun ini, Google Play mengistirahatkan Google Play Music sebagai layanan streaming musik utama atau satu-satunya milik Google.
Seperti Spotify dan Apple Music, YouTube Music tersedia dalam gratis dan juga memiliki versi berbayar/premium. Namun demikian, jumlah YouTube Music tidak seberapa dibandingkan dengan layanan musik lainnya, setidaknya untuk saat ini. Total pelanggan berbayar YouTube Music baru sekitar 30 juta, menurut laporan pendapatan kuartalan terbaru Google. Namun, jumlah tersebut meningkat secara signifikan dari 20 juta tahun lalu. Ini berarti transisi dari Google Music ke YouTube Music menjaring 10 juta pengguna baru YouTube Music dengan cepat.
Jelas, YouTube Music adalah layanan “pemula” yang tertinggal jauh dari Spotify dan Apple Music. YouTube sebenarnya, bagaimanapun, jauh di depan layanan lain yang meskipun fokus pada video akan tetapi selalu menjadi yang nomor satu untuk musik di masa sekarang dan mungkin masa yang akan datang.
Kalau Anda, menggunakan aplikasi streaming apa untuk mendengarkan musik?