Teknologi.info – DBS Bank Ltd (DBS) pada akhir bulan Oktober merilis pengumuman resmi berupa akuisisi terhadap ANZ di bisnis bidang Wealth Management dan perbankan ritel di lima negara. Kelima negara tersebut adalah Singapura, Hong Kong, Cina, Taiwan dan Indonesia.
Nilai akuisisi sekitar 110 juta dolar Singapura diatas nilai buku. Nantinya akan mendapatkan 1,3 juta nasabah, dimana 10.000 diantaranya merupakan nasabah Wealth dan 1,2 juta lainnya adalah nasabah perbankan ritel.
Dengan adanya transaksi ini maka DBS menjadi kuat sebagai Wealth Manager terdepan di Asia, selanjutnya mendorong pengembangan skala yang pesat terhadap strategi digital di Indonesia dan Taiwan. Serta menciptakan nilai keuangan dan peningkatan laba satu tahun setelah penyelesaian proses.
Lima tahun terakhir, DBS sudah mengembangkan bisnis Wealth Management secara konsisten dan merupakan salah satu di antara lima private bank terdepan di Asia saat ini. Akuisisi juga menambah basis nasabah yang besar untuk DBS di Indonesia dan Taiwan yang merupakan pasar utama bagi Bank.
Paulus Sutisna sebagai Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia dalam rilisnya mengatakan, “Transaksi ini menjadi milestone penting bagi DBS Indonesia, dimana akan berkontribusi signifikan pada pengembangan franchise kami. Visi DBS adalah menjadi yang terdepan dalam transformasi digital dan membentuk masa depan perbankan.”
Nasabah di Indonesia yang didapatkan dari akuisisi sebanyak 410.000 nasabah, dimana efektif meningkat jumlah nasabah sebanyak enam kali lipat. “Dengan basis nasabah yang lebih besar, kami akan mampu mempercepat dan meningkatkan agenda perbankan digital kami dengan pesat, dan secara bersamaan mampu menciptakan pengalaman nasabah yang benar-benar berbeda” ujar Paulus.
DBS sendiri ialah penyedia layanan finansial terdepan di Asia. Mempunyai 280 cabang di 18 negara dengan berpusat di Singapura. DBS berada di garis tedepan dalam memanfaatkan teknologi digital guna membentuk masa depan perbankan. Hal itu dibuktikan menjadi “World`s Best Digital Bank” oleh Euromoney.