Teknologi.info – Epic Games, pengembang di belakang Fortnite, menutup battle royale di China pada pertengahan November (via CNET). Sebuah posting yang diterjemahkan di situs web Fortnite mengungkapkan bahwa “test” permainan “akan berakhir”.
Posting tersebut mengatakan pengguna tidak akan lagi dapat mendaftar atau mengunduh Fortnite mulai Senin. Pada 15 November, Epic Games akan mematikan server Fortnite sepenuhnya dan melarang pengguna untuk masuk. Pemberitahuan tersebut juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada para pemain karena sudah berpartisipasi dalam permainan. Epic Games tidak memberikan informasi tambahan tentang mengapa mereka memutuskan untuk menutup game.
EPIC GAMES TIDAK MEMBERIKAN INFORMASI TAMBAHAN MENGAPA MEMUTUSKAN UNTUK MENUTUP GAME
Namun, itu mungkin ada hubungannya dengan pembatasan permainan baru di China untuk anak-anak — mulai Agustus, anak-anak di bawah usia 18 tahun hanya dapat bermain video game tiga jam per minggu. Media yang didukung negara juga menyebut game online sebagai “candu spiritual”, yang lebih jauh menyoroti skeptisisme China terhadap game.
Ini bukan hal baru — China melarang anak-anak bermain game antara pukul 10 malam dan 8 pagi pada tahun 2019 dan juga membatasi waktu layar anak-anak hingga 90 menit pada hari kerja. Raksasa teknologi China Tencent bahkan meluncurkan sistem pengenalan wajah yang menangkap permainan anak-anak melewati jam malam. Aturan tiga jam baru China berarti bahwa pembatasan negara itu semakin ketat.
Pada tahun 2018, Epic Games bermitra dengan Tencent untuk merilis Fortnite di Cina, tetapi harus menjalani beberapa modifikasi berat sebelum tersedia secara umum. Halaman wiki Fortnite China mengungkapkan betapa berbedanya gim ini dari apa yang diketahui pemain Amerika. Misalnya, hukum Tiongkok melarang penggambaran tengkorak, mengubah penampilan sejumlah barang kosmetik yang berhubungan dengan tengkorak. Wiki juga mencatat bahwa pemain diberi petunjuk untuk belajar jika mereka bermain lebih dari 90 menit pada hari kerja.