Teknologi.info – Untuk menarik wisatawan berasal dari Negara Tiongkok, Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pariwisata mempunyai strategi jitu. Strategi tersebut dengan bekerjasama perusahaan IT asal Tiongkok yang dikenal dengan mesin pencarinya yaitu Baidu.
Bertempat di Hotel Pullman Jakarta, pada hari Kamis, 25 Februari 2016. Penandatangan MoU antara Kementerian Pariwisata dan Baidu yang diwakili oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara I Gde Pitana dengan Managing Director Baidu Indonesia, Bao Jianlei yang disaksikan Menteri Pariwisata, Arief Yahya.
Diketahui Baidu adalah perusahaan basis IT yang produknya berupa mesin pencari nomor satu di Tiongkok dengan memiliki sekitar 700 juta pengguna di Tiongkok. Produk yang menjadi sasaran Kemenpar untuk promosi wisata Indonesia di Baidu adalah Baidu Travel. Baidu Travel adalah platform perjalanan nomor satu di Tiongkok dan 60% wisatawan Tiongkok menjadikannya sebagai salah satu referensi online.
Ini sesuai dengan perencanaan Kemenpar dengan menargetkan wisatawan Tiongkok untuk ke Indonesia. Bao Jianlei juga optimis kerjasama dengan Kemenpar mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan Tiongkok ke Indonesia. Karena kebanyakan generasi baru wisatawan Tiongkok mencari informasi wisata melalui media internet.
Baidu selain itu akan melakukan lokakarya untuk mengedukasi para penyedia informasi dunia pariwisata Indonesia secara online, seperti biro perjalanan, pengelola destinasi wisata, dan penyedia layanan penginapan atau perhotelan.
Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, jumlah kunjungan wisatawan asal Tiongkok tahun 2015 sebanyak 1,1 juta tumbuh hampir 17% dibanding tahun 2014, dan pada tahun 2016 ini menargetkan 2 juta wisatawan Tiongkok ke Indonesia.
Arief menambahkan bahwa 83% wisatawan saat ini merancang perjalanan melalui internet dan 70% destinasi para wisatawan dipengaruhi Platform Travel. Sehingga menggunakan digital media dalam promosi juga 4 kali lipat lebih efektif dibandingkan media konvensional.
Menteri Pariwisata menegaskan bahwa dengan menggunakan Baidu sebagai search engine terbesar di Tiongkok adalah rencana strategis untuk promosi digital pada pasar Tiongkok demi target 10 juta wisatawan Tiongkok dari Presiden RI, Joko Widodo. Sedangkan untuk menggaet wisatawan lain Kemenpar bekerjasama dengan Google, Trip Advisor dan sebagainya.