Teknologi.info – Startup kecerdasan buatan (AI) asal Tiongkok, DeepSeek, resmi merilis pembaruan untuk model unggulannya, DeepSeek V3.1, pada Kamis (21/8). Versi terbaru ini diklaim memiliki kemampuan optimalisasi untuk chip buatan dalam negeri sekaligus menawarkan kecepatan pemrosesan yang lebih tinggi.
Langkah ini dinilai sebagai sinyal kuat bahwa DeepSeek tengah memposisikan produknya agar selaras dengan ekosistem semikonduktor lokal, sejalan dengan dorongan pemerintah Tiongkok menggantikan ketergantungan pada teknologi Amerika Serikat di tengah pembatasan ekspor yang diberlakukan Washington.
DeepSeek sebelumnya mengejutkan dunia teknologi setelah meluncurkan model AI yang mampu bersaing dengan platform Barat, seperti ChatGPT, namun dengan biaya operasional yang lebih rendah. Rilis terbaru ini melanjutkan deretan pembaruan, setelah model R1 diperbarui pada Mei lalu serta peningkatan V3 pada Maret.
Dalam unggahan di akun WeChat resminya, perusahaan menyebutkan DeepSeek-V3.1 mengadopsi format presisi UE8M0 FP8, yang dioptimalkan untuk chip generasi terbaru buatan lokal yang akan segera diluncurkan. Meski demikian, DeepSeek tidak merinci produsen maupun jenis chip yang dimaksud. Format FP8 atau 8-bit floating point sendiri memungkinkan pemrosesan data lebih efisien dengan penggunaan memori lebih sedikit serta kecepatan lebih tinggi dibanding metode tradisional.
Selain itu, DeepSeek-V3.1 hadir dengan struktur hybrid inference yang dapat beroperasi dalam mode penalaran maupun non-penalaran. Pengguna bisa beralih antar-mode tersebut melalui tombol “deep thinking” yang kini tersedia di aplikasi resmi maupun platform web perusahaan.
DeepSeek juga mengumumkan akan menyesuaikan biaya penggunaan API—yang memungkinkan pengembang aplikasi lain mengintegrasikan model AI mereka—mulai 6 September mendatang.
