Teknologi.info – Kasus kekerasan perempuan di Indonesia banyak terjadi, tetapi perempuan sebagai korban tidak berani atau malu untuk melaporkan hal itu ke pihak berwajib atau LSM ataupun ke Komnas Perempuan.
Menyadari akan hal itu, mahasiswa UGM (Universitas Gajah Mada) yang terdiri dari Alfian Tryputranto dan Farid Amin (dari Ilmu Komputer FMIPA) serta Ivoni Putri Pertiwi (dari Fakultas Psikologi) mencoba mencari solusinya. Solusinya mereka membuat sebuah aplikasi untuk pengguna atau korban kekerasan pada wanita.
Aplikasi yang mereka buat untuk platform Android diberi nama NoViolence. Aplikasi yang mendapatkan penghargaan sebagai Best Concept dalam acara Hack Gov 2015 “Berdaya Bersama Untuk Indonesia” yang diselenggarakan Kementerian PPN/Bappenas ini memudahkan pengguna untuk menceritakan kisahnya selama menjadi korban tindakan kekerasan.
Aplikasi ini berbentuk catatan harian atau diary yang dilengkapi dengan sejumlah pertanyaan seperti kuesioner yang telah disesuaikan. Dari situ, aplikasi akan mengukur tingkat kekerasan yang dialami korban berdasarkan data-dat dari catatan yang dituliskan pengguna.
NoViolence melakukan pengukuran kekerasan terhadap korban dari persentase dan level kekerasan yang didapatkan. Jika persentase melebihi angka 20%, secara otomatis aplikasi memunculkan pop-up konfirmasi pelaporan kekerasan pada LSM di daerah setempat. Sehingga pengguna dapat memilih pilihan yang diberikan aplikasi yaitu “Laporkan” atau “Tidak Laporkan”.
Menurut Farid, aplikasi yang masih protototype untuk memberikan fasilitas permasalahan tindakan kekerasan yang dialami korban. Aplikasi yang dalam pengembangan fitur-fitur ini akan dirilis dalam beberapa bulan kedepan seperti yang dikatakan Alfian melalui ugm.ac.id.
